IKLAN




 

Menyoal Dualisme Kepengurusan PP Blora


"Dualisme Kepengurusan Organisasi Massa yaitu Pemuda Pancasila terkuak. Dalam audiensi yang digelar marathon oleh Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Blora versi Purwo Subagyo, dengan Kepala Kesbangpol dan Pimpinan DPRD Blora,"

Audiensi Ormas PP
BLORA, ME - Sekitar 20 orang Pengurus dan Anggota Pemuda Pancasila versi Purwo Subagyo, mendatangi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Blora, pada hari ini, Senin (18/5/2020). Kehadiran mereka adalah untuk menggelar audiensi sekaligus klarifikasi terkait kegiatan dari organisasi massa yang memakai seragam dan bendera yang sama, dan mengklaim sebagai Organisasi Pemuda Pancasila yang sah.

Tejo Prabowo, selaku Wakil Ketua MPC Pemuda Pencasila hasil Musyawarah Cabang tahun 2016, dan hingga saat ini masih belum habis masa baktinya, buka suara agar Kesbangpol bertindak tegas.

"Kami meminta agar Kesbangpol selaku Bapak dari Organisasi Massa yang ada di Blora, bertindak tegas dan memberikan sanksi, atas tindakan yang menodai  kemurnian dan tujuan dari Pemuda Pancasila, yang semestinya mengayomi masyarakat, malah bertindak meresahkan masyarakat, meminta pendampingan hukum dengan biaya Rp. 5 Juta per tahun kepada Kepala Desa, mengintimidasi dan melakukan razia togel, yang semestinya bukan tupoksinya, sehingga itu melanggar Undang - Undang, dan menodai perjuangan kami dalam membela Pancasila dan UUD 45, membela kepentingan masyarakat, bukan malah untuk kepentingan pribadi, memperkaya diri sendiri," paparnya di ruang rapat Kantor Kesbangpol Blora.

Kesbangpol Akan Klarifikasi
Wahyu Jatmiko
Kepala Kesbangpol Blora

Mendengar penjelasan dari MPC Pemuda Pancasila (PP ) versi Muscab 2016, dalam audiensi PP yang dipimpin oleh Tejo Prabowo, tersebut, Kepala Kesbangpol Blora, Wahyu Jatmiko  menyampaikan terimakasih dan akan mengklarifikasi.

"Kami selaku Organisasi Perangkat Daerah Kesbangpol akan mengklarifikasi seluruh temuan dari PP versi Muscab 2016, jadi kami tahu, ternyata ada dualisme kepengurusan ormas tersebut, untuk itu, karena merupakan urusan internal dari PP itu sendiri, kami harus berada di tengah, tidak memihak siapapun, kami minta itu diselesaikan dengan baik, tolong dijaga kondusifitas daerah, dan untuk kegiatan yang melanggar hukum, atau Undang - Undang biarlah itu menjadi wewenang pihak berwajib, yaitu aparat penegak hukum," jelasnya. 
Usai audiensi bersama Ketua DPRD Blora HM Dasum dan Wakil Ketua DPRD, Siswanto, para Pengurus MPC Pemuda Pancasila versi Muscab 2016 berfoto bersama di ruang lobby DPRD Kabupaten Blora (Rome)

Dilanjut Ke DPRD

Usai audiensi di Kesbangpol, dilanjutkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, yang diterima langsung oleh Ketua DPRD Blora, HM Dasum dari Partai Banteng Mencereng atau PDIP, dan Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto, dari Partai Golkar.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD Blora, HM Dasum, mengapresiasi audiensi yang digelar oleh Pemuda Pancasila Versi Muscab 2016 bersama DPRD Blora.

"Selamat datang di rumah rakyat, silahkan sampaikan aspirasi anda, kami ucapkan terimakasih atas kehadirannya, terkait dengan dualisme kepengurusan PP, terus terang kami baru tahu, dan untuk itu, melihat situasi yang tidak semestinya, karena adanya kegiatan - kegiatan yang cukup kontroversial, dari PP dibawah pimpinan Munaji, maka saya mengundurkan diri, sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi  (MPO) PP versi Munaji, termasuk mas Siswanto ya," ungkapnya.

Hanya Jadi Anggota
Setali tiga uang, Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto, pun melakukan tindakan yang sama, yaitu mundur dari kepengurusan dalam Majelis Pertimbangan Organisasi PP versi Munaji tersebut.

"Dalam berorganisasi, sudah biasa ada dualisme kepengurusan, saya juga pernah menjadi Wakil Ketua KNPI Pusat, yang juga alami dualisme, karena saya suka dalam berorganisasi, dari tingkat bawah hingga pusat, namun karena sekarang situasinya berbeda, maka tidak elok bila kita berada dalam satu pihak, lebih baik kita berada diluar, karena semua adalah anak kita, harus kita ayomi bersama, dan saya minta PP juga menemui Wakil Bupati Arief Rohman, agar bisa ikut mengundurkan diri dari kepengurusan organisasi ini," ujarnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar