IKLAN




 

Kadinkes Lilik : "Target Kami 2500 Warga Bisa Di Rapid Test"

Tenaga Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora sedang mengambil sampel darah dari seorang ibu setengah baya yang mengikuti rapid test kelima di kawasan Alon - Alon Blora, dalam rangka mempercepat penanganan Covid 19 di Kabupaten Blora

"Dinas Kesehatan Kabupaten Blora kembali menggelar tes cepat atau rapid test, untuk yang kelima kalinya, agar bisa diketahui kondisi real penularan Covid di Blora, dan akan dilaksanakan merata"

Rapid Test Dinkes 
BLORA, ME - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441, atau tepatnya pada Sabtu sore (23/5/2020), bertempat di depan pintu gerbang Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora kembali menggelar tes cepat atau rapid test yang kelima.

Sasarannya adalah seluruh warga Kabupaten Blora, yang sedang menghabiskan waktu, menunggu berbuka sekaligus menyongsong Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Puluhan petugas dari Dinas Kesehatan Blora, lengkap APD dengan sigap melayani masyarakat yang hendak memeriksakan diri, untuk mengetahui dengan pasti,  apakah mereka terpapar virus Corona atau tidak.

Komang Gede
Sekda Blora
Dilaksanakan Gratis
Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi, turut memantau jalannya tes cepat atau rapid test tersebut, kepada Monitor Ekonomi, menyampaikan apresiasinya, atas kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.

"Saya mewakili Bapak Bupati Blora, mengapresiasi kesadaran warga kita, untuk ikut rapid test, yang memang kami sediakan gratis untuk masyarakat Blora, agar bisa diketahui kondisi sebenarnya penyebaran Covid 19 di Kabupaten Blora, sehingga kita juga mengantisipasi dengan baik dan cepat," ujarnya.

Segera Isolasi Diri
Saat dikonfirmasi terkait hasil dari rapid test di beberapa pusat perdagangan termasuk Mal Luwes, pada Jumat kemarin, (22/5/2020), yang mencapai 21 orang dari 277 yang ikut rapid test. Apakah ada kebijakan untuk menutup sementara operasional Mall dan Pasar Tradisional di Blora, karena telah ada yang reaktif dari hasil rapid test tersebut.

"Saya kira tidak perlu ya, kalau harus menutup operasional Mall dan Pasar Tradisional, cukup kita wajibkan saja, agar mereka yang reaktif untuk isolasi mandiri, dibawah pengawasan Camat, Lurah dan Kades masing - masing, sedang Dinas Kesehatan Blora akan mentrackingnya sampai sejauh mana penyebarannya, oleh karena itu, inilah pentingnya dilakukan rapid test, karena mereka itu tanpa gejala," bebernya kembali.

Tes Cepat Diperluas
Lilik Hernanto
PLT Kadinkes Blora

Sementara itu, di waktu yang sama, PLT Kepala Dinkes Blora, Lilik Hernanto, menegaskan bahwa rapid test perlu diperluas, untuk mengetahui sebaran penularan Covid di Blora.

"Kami akan terus lakukan rapid test ini, hari ini 100 rapid test, setelah Lebaran nanti akan kita gelar lagi di dua eks Kawedanan, yaitu Ngawen dan Randublatung masing - masing 100, kalo bisa sebanyak - banyaknya,
jadi kita akan tahu, berapa warga kita yang terpapar atau reaktif, dan rapid test ini, untuk yang reaktif kita akan awasi untuk pelaksanaan isolasi mandirinya, dengan mengerahkan tenaga kesehatan dimana mereka tinggal, kita pantau terus," paparnya kepada Monitor Ekonomi, di kawasan Alon - Alon Blora.

Target 2500 Spesimen
Kepada para awak media, Lilik juga menyampaikan target pelaksanaan rapid test di Blora, adalah mencapai 2500 warga yang akan di rapid test. dan akan terus memantau perkembangannya dengan akurat, mengingat jumlah yang reaktif virus corona dan orang tanpa gejala terus meningkat di Blora.

"Kami akan terus memperluas rapid test ini, hingga kondisinya benar - benar membaik, jumlahnya terus menurun, targetnya dari Pemkab Blora adalah 2500 spesimen dari warga yang ikut test rapid," imbuhnya kepada Monitor Ekonomi.

Dahulukan Tenaga Medis
Sementara itu, Aktifis pengamat kebijakan publik dari Forum Penyelamatan Ekonomi Rakyat (FPER), Tejo Prabowo meminta agar Pemerintah Kabupaten Blora, mendahulukan pelaksanaan rapid test massal kepada para tenaga medis di seluruh fasilitas kesehatan.

"Dahulukan rapid test massal pada semua tenaga medis, baik yang ada di RSUD, RS Swasta dan Puskesmas, karena sejumlah rapid test sebelumnya, yang diselenggarakan secara mandiri oleh RS Swasta kepada tenaga medis, diwajibkan membayar biaya rapid test tersebut, di satu sisi Pemkab Blora menggratiskan Rapid test ke sejumlah Mall?" ungkapnya kepada Monitor Ekonomi, melalui pesan WhatsApp. (Rome)





Posting Komentar

0 Komentar