IKLAN




 

Gagal Di PDIP, Nasdem Jadi Rebutan?

Pasangan Arief Rohman, MSi - Tri Yuli Setyowati, ST, MM mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP, Ibu Megawati Sukarnoputri untuk diusung oleh PDIP dalam Pilkada Kabupaten Blora

"Pasca keluarnya Surat Rekomendasi Pengusungan Calon Bupati dan Wakil Bupati Blora dari PDIP, yang jatuh pada pasangan Arief Rohman - Tri Yuli, alternatif kedua dimainkan, Partai Nasdem bersama beberapa Partai lain, bakal menjadi incaran dan rebutan?"

Pasca Rekom PDIP
BLORA, ME - Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri, pada Kamis (19/2/2020) di  Markas Besar Partai Banteng Mencereng, Jl. Diponegoro No. 58 Menteng, Jakarta Pusat, telah mengumumkan nama - nama Calon Kepala Daerah yang diusung oleh PDIP untuk tahap 1. Dari 20 Daerah yang diumumkan Kabupaten Blora pun telah muncul, langsung satu paket, nama pasangan Arief Rohman, petahana Wakil Bupati Blora dengan Tri Yuli Setyowati, Anggota DPRD Blora dari PDIP. Hal ini menurut beberapa kalangan, dan ramai dibahas dalam WhatsApp Group, sangat mengecewakan. Salah satu Bakal Calon yang mendaftar dari DPC PDIP Blora, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kekecewaannya.
"Masalah rekom, memang hak PDIP, tapi tidak sesuai nalar logika, karena yang dapat rekom adalah yang tidak daftar Cabup  Cawabup PDIP. Gunanya apa membuka pendaftaran dan ada fit and proper test diadakan. Diluar logika dan bahkan tidak sesuai prosedure atau SOP" ungkapnya.

17 Pendaftar Gagal
Seperti yang kita ketahui, dari sejak pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Blora, melalui beberapa jenjang, dimulai dari pendaftaran di DPC, DPD PDIP, dan telah menjalani fit and proper testnya, dan diikutkan dalam survey internal PDIP, dari 17 nama pendaftar tersebut, tidak satupun yang lolos, atau mendapatkan rekom dari Ketua Umum DPP PDIP. Rony, kakak kandung dari Reza Yudha, salah satu Bakal Calon yang paling getol turun ke bawah, dan telah membentuk relawan di setiap Desa, juga mengungkapkan kekecewaannya.
"Kami jelas kecewa, survey Riza Yudha bisa dibilang bagus, paling unggul adalah Abu Nafi, bahkan tidak ada nama Etik (Tri Yuli) diikutkan dalam survey, tapi apa boleh buat, tapi Riza meminta agar relawan pendukungnya, tetap tenang, jangan emosi, tunggu langkah selanjutnya," ungkapnya kepada Monitor Ekonomi.

Partai Nasdem Dilirik
Pasca gagal mendapatkan rekomendasi dari PDIP, beberapa bakal calon akan melakukan konsolidasi dengan Partai alternatif, yang hingga saat ini, juga belum membuka pendaftaran. Salah satunya adalah Partai Nasional Demokrat, pemenang Pemilu Legislatif Kabupaten  2019, urutan ketiga di Blora. Perolehan 7 kursi DPRD Blora, bakal menjadi incaran dan rebutan, oleh para bakal calon kontestan Pilkada Blora. Sementara, beberapa Partai lain juga masih menunggu, adalah PPP (5 kursi), Demokrat (3 Kursi), dan Hanura (2 kursi), yang apabila mereka memunculkan calon, akan menghasilkan koalisi yang juga besar yaitu 17 kursi. Beberapa nama disebut akan kembali meneruskan perjuangannya, melalui koalisi Partai ini, salah satunya adalah Mantan PJ Bupati Blora, Ihwan Sudrajat, yang sebelumnya juga mendaftarkan diri melalui DPD PDIP Jateng. Menurut Irwan Gustriawan, Konsultan Politiknya.
"Pak Ihwan Sudrajat masih akan mempertimbangkan untuk maju, jika benar - benar didukung oleh Nasdem dan Partai lainnya, yang memiliki kursi yang cukup untuk mengusung beliau," ungkapnya. Kemudian, Agus Sugianto, juga masih berupaya melalui Partai Nasdem dan lainnya. Ada juga, Purwanto, yang sempat menghilang, saat dihubungi beberapa media, juga mengaku siap berjuang kembali melalui Partai lain.
"Senin, saya akan ke Blora, untuk konferensi pers, terkait langkah pencalonan saya melalui partai lain," ungkapnya kepada media. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar