Bupati Blora, H Djoko Nugroho menunjukkan foto - foto Blora masa lampau (foto: Rome) |
Pameran Buku 2019
BLORA, ME - Bupati Blora dalam sambutannya mengakui sulitnya menngkatkan minat baca buku pada anak - anak sekolah, maupun masyarakat Blora secara umum. Hal itu terungkap saat menjelang pembukaan pameran buku 2019, di GOR Mustika Blora, pada Selasa (28/10/2019). Untuk itu, orang nomor satu di Kabupaten penghasil migas dan kayu jati itu, berpesan agar Perpustakaan Daerah membuat inovasi dan kreativitas, agar tetap diminati masyarakat Blora.
"Terus terang untuk meningkatkan minat baca dan literasi kepada anak - anak dan warga Blora, sangat sulit, hal ini berbeda saat meningkatkan minat di bidang seni dan budaya, contohnya barongan dan tayuban, begitu gongnya ditabuh, orang langsung berdatangan," ungkapnya.
Perpustakaan Harus Optimal
Oleh karena itu, peran dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora, harus aktif dan terus berinovasi.
"Perpustakaan harus optimal, untuk meningkatkan minat baca masyarakat termasuk para pelajar di Blora, saya minta di perpustakaan yang baru nanti, harus ramai dikunjungi warga, termasuk anak - anak sekolah, secara bergilir sejam dua jam luangkan waktu untuk datang ke perpustakaan yang baru nanti, kalau perlu ada cafenya, biar tidak usah keluar untuk makan dan minum, sambil membaca buku, ayo kita tingkatkan bersama minat baca dan literasi, melalui perpustakaan baru nanti, karena buku adalah jendela informasi dunia," tandas Bupai Blora.
Kepala DPAD Blora, Aunur Rofiq |
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Blora, Aunnur Rofiq, menyatakan siap melaksanakan arahan Bupati Blora.
"Kami siap melaksanakan perintah Bupati, untuk menyediakan kafe atau kantin lebih tepatnya, di Gedung Perpustakaan yang baru nanti, untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan minat baca dan literasi warga dan anak - anak usia sekolah ," ujarnyaenjawab pertanyaan media, terkait permintaan Bupati Blora, Djoko Nugroho. Saat dikonfirmasi terkait pelaksanaan pembangunan gedung berlantai empat, yang menghabiskan biaya hingga sekitar Rp. 15 Milyar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk tahun anggaran 2019 itu. (Rome)
0 Komentar