IKLAN




 

Misteri Raibnya Salinan Formulir C1

Pemilu Serentak 2019
Blora-ME, Pelaksanaan pesta demokrasi secara umum memang terlaksana dengan baik dan lancar. Termasuk di Kabupaten Blora, hal itu tercermin dari berbagai pernyataan deklarasi sukses Pemilu Serentak 2019 di masing - masing Kecamatan, dari 16 Kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Blora. Pernyataan Pemilu berjalan dengan jujur adil, tanpa ada kecurangan, diteriakkan oleh Para Tokoh Masyarakat, Agama dan Stakeholder yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan ( Forkompimcam ) serta para Politisi yang berhasil memenangi kontestasi Pemilu yang diselenggarakan pada Rabu, 17 April 2019, yang baru saja berlalu.

Nasib politisi kalah
Peristiwa di atas, memang peristiwa yang ideal, untuk meredam gejolak di akar rumput. Untuk menurunkan panasnya suhu politik, sejak masa kampanye, hingga perhitungan suara. Namun, rupanya tidak semulus dan seideal yang diharapkan semua orang. Terutama bagi politisi yang kalah. Kecurigaan adanya isu - isu kecurangan Pemilu, dengan modus penggelembungan suara, yang menguntungkan salah satu Partai, atau Caleg tertentu. Sempat menjadi pembahasan dan diungkapkan kepada media. Beberapa pemimpin Partai Politik berkumpul, dan menyuarakan hal itu, tanpa ada tindak lanjut, untuk menyelesaikan di Bawaslu, yang notabene sebagai wasitnya.

Perjuangan Caleg Nowi
Namun upaya yang berbeda, dilakukan oleh Suparno, yang akrab dipanggil Haji Nowi, Calon Legislator Kabupaten Blora, dari Partai Nasional Demokrat, dengan nomor urut 9, untuk Daerah Pemilihan Blora 5. Impiannya harus terhenti karena suaranya kalah, dengan koleganya Aditya Candra Yogaswara, dari Tunjungan, dengan selisih yang sangat tipis, yaitu 24 suara saja. Nowi memperoleh 4836, sedangkan Adit meraih 4860 suara. Gemas dengan hasil itu, pengusaha sukses paving dan Toko Material plus leveransir dari Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen itu, mencoba menelusuri perolehan suaranya, melalui saksi - saksi dari Partainya. Namun apa daya, saksi tidak memiliki salinan formulir C1, untuk mengecek berapa sebenarnya perolehan suaranya.

Misteri salinan C1
Kemana salinan C1 itu mestinya terkumpul? Semestinya dari saksi - saksi dikumpulkan ke Partai, tempat mereka mendapatkan mandat. Namun, apa yang terjadi, Partai pun terlambat mendapatkan salinan tersebut. Kalaupun ada, itupun tidak komplit. Jelas ini, menjadi pertanyaan bagi para Caleg, apalagi yang benar - benar baru terjun ke dunia politik. Sedangkan yang berpengalaman saja juga lalai. Lalu bagaimana hasil evaluasi dan solusinya. Hal ini, diyakini tidak hanya terjadi pada diri Nowi. Kecurigaan adanya kecurangan dan ketidakjujuran serta ketidakadilan pun muncul ke permukaan. Salinan C1 itu, diduga dikuasai seseorang, atau kelompok orang, kemudian dimanipulasi, digelembungkan, untuk mendongkrak suara, yang tadinya pas - pasan, diindikasikan itu terjadi. Dan apesnya lagi para Wasit, yang menganggap diri sudah menjalankan tugasnya dengan sangat baik, transparan, berkualitas dan bermartabat itu, entah mengapa, tak berdaya, mungkinkah masuk angin?. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar