IKLAN




 

Wajah Baru Legislator Blora

Add caption
Prediksi kursi Parpol
Blora - ME, Proses rekapitulasi di tingkat Kecamatan telah selesai, beberapa prediksi perolehan kursi Partai Politik berikut nama calonnya pun telah bermunculan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang semula diprediksikan menjadi juara, dengan raihan 9 kursi. Ternyata berubah, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pelan namun pasti, merangsek di empat Daerah Pemilihan mampu merebut masing - masing 2 (Dua) kursi.
" Masing - masing kita dapat 2 kursi, dari dapil 1 sampai 4, hanya di Dapil 5 kita dapat 1 kursi saja, PDIP naik kursinya dari Pemilu yang lalu (2014) cuma dapat 6, naik menjadi 9, dan menjadi pemenang di Blora, dan suara Nasional pun kita menang, Alhamdulillah," ungkap Dasum, Ketua Dewan Pengurus Cabang PDIP Blora.

 Naik turun kursi
Perolehan kursi Partai Politik memang mengejutkan. Beberapa Parpol naik dan beberapa anjlok perolehan kursinya. Ada juga yang stagnan dari Pemilu yang lalu. Beberapa Partai yang mengalami kenaikan, Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) yang meraih 9 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapatkan 8 kursi, masing - masing naik 3 kursi, disusul Partai Nasional Demokrat (Nasdem) meraih 6 kursi, naik 2 kursi. Sementara beberapa Partai mengalami penurunan yang cukup signifikan. Partai Demokrat dan Partai Golkar yang pada Pemilu 2014, meraih masing - masing 8 kursi. Di Pemilu 2019 ini, harus mengalami kenyataan pahit. Mengalami penurunan perolehan kursi yang cukup signifikan. Partai Golkar harus puas hanya meraih 5 kursi, turun 3 kursi. Sementara Partai Demokrat meraih 3 kursi, turun 5 kursi dari Pemilu yang lalu.

Efek ekor jas
Apabila dikaitkan dengan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Hanya beberapa Partai Pengusung kedua pasangan calonlah yang diuntungkan. Namun tidak demikian yang terjadi di Blora. Beberapa Partai Politik Pengusung Pasangan Calon dari nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno, tidak serta merta menaikkan perolehan kursi mereka. Partai Gerindra malah turun drastis, hanya meraih 2 kursi, dari Dapil 1 dan 2, kemudian Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun diprediksikan turun, hanya meraih 3 kursi, di Dapil 1,2 dan 4. Begitu juga dengan Partai Demokrat, sementara Partai Amanat Nasional mengalami stagnasi dari Pemilu 2014, yaitu kembali nihil, tidak mendapatkan kursi.
" Saya kira efek ekor jas tidak sepenuhnya berpengaruh, semua sudah punya pilihan untuk Pilpresnya, Pileg adalah pertempuran tersendiri, tergantung mesin dari masing - masing caleg, dan tentunya akomodasinya," ungkap Prasetyo, salah seorang saksi dari Calon Legislatif, saat ditemui di sela - sela rekapitulasi suara di Kecamatan Blora.

Wajah baru Legislator
Dari total 45 anggota Dewan lama, 20 petahana tidak berhasil duduk kembali. Sementara 4 Anggota Petahana, tidak berminat untuk ikut kembali bertarung, salah satunya adalah Ketua DPRD Blora, dari Partai Demokrat, Bambang Susilo. Memilih untuk melakukan regenerasi, dengan mencalonkan putra keduanya, Yusuf Abdurrohman.

" Saya istirahat, biar ada regenerasi, biar anak saya yang menggantikan saya, kebetulan dia minat untuk terjun di dunia politik, ya saya mendukung saja," ungkapnya kepada Monitor Ekonomi saat persiapan tahap pencalegan.

Dari wajah - wajah baru itu, rata - rata memang diraih oleh para aktifis Partai berusia muda. Beberapa Partai mengusung tokoh - tokoh mudanya, meraih suara terbanyak, mengungguli calon petahana yang telah malang melintang di dunia politik. Adalah I Made Dharma Astika Karsada, dari Partai Nasdem. Perolehan suaranya mencapai lebih dari 10 ribu suara. Bisa membuatnya melenggang menjadi Anggota Legislatif Kabupaten Blora, bersama koleganya Sugeng Hariyanto, calon petahana. Sedangkan untuk Calon DPRD Propinsi dari Partai yang sama, diraih Prayogo Nugroho, yang mampu meraih lebih dari 36 ribu suara.

" Strategi Partai Nasdem sudah tepat dan berhasil, meraih kursi yang cukup signifikan di Blora," ungkap Mujiyono, salah satu tim sukses dari Partai Nasdem. (rome)

Posting Komentar

0 Komentar