IKLAN




 

BUPATI BLORA KAGUMI BATIK CIPRATAN PRODUKSI DIFABEL

Bupati Blora, Djoko Nugroho
Bursa Inovasi Desa         
Blora-ME, " Desa harus berani berinovasi dan berkreasi untuk kemakmuran rakyatnya, potensi apa yang ada di desa, harus dikembangkan, dan itu bisa dibiayai dengan Dana Desa, ojo nggo mbangun drainase ae.." Ungkap Bupati Blora, Djoko Nugroho, dalam pidato sambutannya, saat membuka Bursa Inovasi Desa yang bertema, " Dari Desa Membangun Blora, Untuk Indonesia" yang dipusatkan di Alon - Alon Blora, pada hari Rabu, 14 November 2018. Semula kegiatan tersebut akan diselenggarakan di Gedung Olah Raga " Mustika " namun dipindah, dengan alasan agar lebih menarik perhatian masyarakat umum.
" Sengaja saya suruh pindah disini, agar lebih terasa gebyarnya, Dan saya yakin ini adalah yang paling bagus penyelenggaraannya di seluruh Jawa Tengah," tandas Bupati kembali. Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Blora, Gunadi menyampaikan bahwa bursa inovasi desa ini bertujuan untuk mendorong penggunaan Dana Desa lebih efektif dan efisien, untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi desa, sesuai dengan potensi dan karakteristiknya.
" Bursa inovasi desa ini bertujuan untuk membantu desa, agar lebih mengenal potensinya dan mengembangkan dengan inovasi dan kreatifitasnya, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakatnya, jadi ini tidak hanya pamer barang, namun ajang pemanfaatan ide dan gagasan," paparnya.

Batik cipratan difabel
Usai membuka Bursa Inovasi Desa 2018, dengan memukul gong sebanyak lima kali, Bupati Kokok, panggilan akrabnya, didampingi Ketua DPRD Blora, Bambang Susilo, Ketua Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Blora, Gunadi, Ketua Koordinator Program Inovasi Desa, beserta perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, yaitu Kasdim Blora, Mayor Kav. Hyasintus Waleng, dan perwakilan dari Polres Blora, mengunjungi stand - stand Pemberdayaan Inovasi Desa. Stand pertama dari Kecamatan Todanan, yang langsung menyodorkan inovasi dan kreasi warga difabel Desa Sendangwungu, berupa batik dengan desain motif " cipratan " yang sangat indah bak lukisan abstrak, karya pelulis ternama. Cipratan tinta dengan warna yang mencolok, kuning, orange, merah, biru muda dan putih, serta hijau pupus diatas kain hitam, saat di bust kemeja, sangat keren dan modis. Bupati Kokok, sangat mengagumi karya itu, dan berkenan untuk membelinya, untuk dibuat kemeja.
" Batik karya difabel ini, ternyata sangat Bagus desainnya, kembangkan terus agar mereka lebih berdaya, ini luar biasa, ternyata difabel mampu bersaing dan berguna," tandasnya.


Bumdes siap bersinergi
Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) sekaligus Ketua Praja Samin Surosentiko, Blora, Agung Heri Susanto, mengapresiasi kegiatan bursa inovasi desa 2018, dan siap menindaklanjuti dengan meningkatkan anggaran pemberdayaan dan peningkatan ekonomi desa, melalui sinergitas dengan Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes.
" Saat ini sudah dianggarkan sekitar 10 % dari APBDes untuk pembiayaan Bumdes dan pemberdayaan ekonomi desa, setelah lebih dari 50% infrastruktur desa terpenuhi, maka desa harus fokuskan dalam pemberdayaan ekonomi desanya, sesuai dengan potensi yang ada, sinergitas antara inovasi dan bumdes bisa dilakukan, mengingat potensi desa di Blora, cukup besar, selain pertanian dan peternakan, ada pariwisata, kehutanan, jasa, serta pertambangan migas dan non migas lainnya, sudah saatnya didukung bersama, baik oleh pemerintah desa, Lsm dan media, dan yang paling penting, juga peran aktif para akademisi, untuk membimbing dan terus melakukan riset pengembangan desa, termasuk mengawal peningkatan kapasitas para Kepala Desa beserta perangkatnya," paparnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar