Medan yang berat harus dilalui oleh dokter dipedalaman sehingga layak diberikan insentif tambahan |
Blora-ME, Selain terkait sosialisasi gerakan masyarakat cerdas gunakan obat dan manfaat pelaksanaan BPJS Kesehatan, anggota DPR RI, Komisi 9 dari Fraksi Partai Gerindra, juga menyoroti ketimpangan dana kapitasi untuk pelayanan dokter di Puskesmas, untuk peserta BPJS. Dr. Sumarjati Arjono, SKM, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengungkapkan, perlunya pemerataan penempatan dokter di daerah pinggiran, tertinggal dan pulau terluar.
" Saya usulkan agar pemerataan dokter untuk daerah - daerah terpencil, supaya peminat CPNS dokter banyak dan mau ditempatkan disana, tunjangan insentifnya harus dinaikkan, kasihan biaya kuliah dokter kan mahal, kalo penghasilannya kecil, jelas tidak mau," ujarnya.
dr. Sumarjati Arjoso, SKM memberikan penjelasasan kepada peserta gema Cermat |
Dana Kapitasi Timpang
Terkait dengan dana kapitasi yang berbeda - beda antara satu daerah dengan daerah yang lain yang berbeda, juga menjadi perhatian Calon Legislatif Senayan dari Partai Gerindra, untuk Daerah Pemilihan Jawa Tengah 3 yang meliputi empat Kabupaten yaitu, Blora, Rembang, Pati dan Grobogan ini, dan mengusulkan agar dana kapitasi dilakukan pemerataan dan penambahan insentif untuk para dokter dan perawat di daerah tertinggal.
" Dana kapitasi di sini tadi saya tanyakan bisa sampai Rp. 70 juta se bulan, tapi di Bogor, karena kota yang besar dokternya bisa dapat dana kapitasi hingga Rp. 300 juta, bahkan bisa sampai Rp. 1 Milyar, karena memang pasien yang ditanganinya banyak, sementara untuk dokter yang di kepulauan, sangat kecil, oleh karena itu, kami usul dan rekomendasikan agar dana kapitasinya diratakan saja, dan insentifnya ditingkatkan," tandasnya. (rome)
0 Komentar