IKLAN




 

Gus Ghofur: " Teladani Nabi Muhammad SAW Kelola Negara"

Gus Ghofur memberikan orasinya saat Wisuda STAI Khozinatul Ulum di Blora.
Pesan Gus Ghofur Untuk Alumni
Blora-ME, Dihadapan ratusan wisudawan wisudawati Strata 1, Angkatan ke -4, program studi Ilmu Al Quran dan Tafsir dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Khozinatul Ulum, pada Minggu (16/9/2018), Dr. Abdul Ghofur, LC.MA, yang akrab dipanggil Gus Ghofur ini, menyampaikan pentingnya peran para intelektual muda, yaitu para wisudawan dan wisudawati untuk terjun dan peduli terhadap persoalan bangsa, terutama sekali terkait dengan tahun politik. " Pertama - tama saya ucapkan selamat atas diwisudanya para mahasiswa dan mahasiswi, semoga bisa bermanfaat bagi pembangunan daerah dan bangsa" ucapnya. Setelah selesaikan kuliah dan menyandang gelar sarjana, Gus Ghofur berharap agar mereka bisa menerapkan ilmunya dengan baik untuk masyarakat. Berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa, Ilmu agama yang mereka dapat di bangku kuliah, hendaknya bisa mencerahkan, pesannya.
Teladani Nabi Muhammad SAW
Terkait dengan politik pengelolaan negara yang baik, hendaknya bisa meneladani strategi politik Nabi Besar Muhammad SAW, yang merangkul semua kalangan. " Nabi Muhammad SAW justru mengangkat pejabat - pejabatnya bukan dari orang - orang yang dekat dengan beliau, bahkan musuhnya yang ingin membunuhnya dijadikan panglima perangnya. Khalid bin Walid yang menjadi musuhnya dalam perang uhud dan khondak kemudian berakhir dan mengasilkan perjanjian damai, Nabi Muhammad SAW mengajak musuhnya Khalid bin Walid bergabung untuk masuk Islam, dalam perang Khondag dijadikan Panglima perangnya. Meskipun ditentang oleh para sahabat, Rasulullah tetap mengangkatnya. Begitu juga dengan jabatan Gubernur Mekkah yang diserahkan kepada orang Persia, Haffan bin Samsan, yang notabene juga bukan sahabat dekat Nabi Muhammad SAW, semata - mata karena profesionalisme kerja, dan terbukti Arab bisa makmur" paparnya.
Jadilah insan pemersatu bangsa
Di penutup orasinya Gus Ghofur juga menyinggung satu peristiwa ajang olahraga terbesar se Asia yang baru saja usai di Jakarta - Palembang, dimana Indonesia menjadi Tuan Rumahnya, 15/8 - 2/9/2018. Dan Indonesia berhasil melampaui targetnya, yaitu menjadi 4 besar se Asia, dengan perolehan 31 medali emas. " Indonesia berhasil menjadi 4 besar karena kerja keras seluruh atletnya,meskipun berbeda - beda suku maupun agamanya, namun tujuan mereka adalah satu mengharumkan nama Bangsa. Satu lagi contoh keteladanan yang harus kita pupuk terus, yaitu jadilah sebagai insan - insan pemersatu bangsa, seperti yang dilakukan oleh Hanifan, atlet pencak silat yang berhasil membuat dua tokoh politik nasional, dua Calon Presiden yang dirangkulnya bersama, yaitu Joko Widodo, Presiden petahana dan Prabowo Subianto, yang menjadi lawannya nanti dalam Pilpres 2019 nanti, adalah oase ditengah gurun yang panas oleh konstelasi politik yang terpolarisasi di bawahnya, kita harus mencontoh Hanifan, dan harus ada Hanifan - hanifan yang lain untuk mempersatukan bangsa dan negara" jelasnya. (rome)



Posting Komentar

0 Komentar