IKLAN




 

PETANI BLORA JALIN KEMITRAAN KEMBANGKAN KOMODITAS TEMBAKAU

Kades Jetakwanger, Suyono sudah lima tahun bermitra dengan PT Sadana.
Petani Blora Tanam Tembakau
Blora-ME, Ada yang menarik dengan pola tanam petani Blora di musim kemarau kali ini, sekitar ratusan hektar lahan yang tersebar di beberapa desa, diantaranya adalah Palon, Turirejo, Kawengan, Purworejo, Sumurboto, Dologan, Ngapus, Bejirejo, dan Jeruk ( Randublatung), Banjarejo, Sembongin, Krocok dan masih banyak lagi, telah mengupayakan pengembangan pertanian hortikultura non pangan, yaitu menanam tembakau.

Daun tembakau grade A nilainya
sangat tinggi Rp. 30.000 - Rp. 40.000 per kilogram.
Kemitraan Petani dengan PT Sadana
Pengembangan lahan yang dilakukan Para petani Blora bukannya tanpa alasan, atau sekedar coba - coba, akan tetapi adanya kemitraan atau kontrak kerjasama dengan pihak Dari PT Sadana, yang berdomisili di Sulang, Rembang, yang kali ini melirik lahan pertanian di Blora, sebagai contoh Kades Turirejo, Kecamatan Jepon yang tertarik menyediakan lahannya seluas 3 hektar until ditanami tembakau. "Kami bekerja sama dengan PT Sadana, jalin kemitraan, mereka sediakan bibit, plastik dan pupuknya, saya menyediakan lahan dan tenaga pengelolanya, hasilnya nanti dibeli oleh PT Sadana, setelah dikurangi biaya operational yang didanai oleh pihak pengepul yaitu PT Sadana." ujarnya.

Panen Per Tiga Bulan
"Tanam tembakau adalah pengalaman baru bagi kami, namun menurut pengalaman petani yang sudah berhasil, komoditas ini layak dikembangkan di Blora, karena nilai jualnya lebih tinggi, bila dibandingkan dengan tanaman lain saat panen,  Harga tembakau berkisar Rp. 35.000 - Rp. 40.000 per kilogram untuk kualitas grade A, dengan ciri daunnya berwarna coklat saat dikeringkan." paparnya kepada Monitor Ekonomi, Dan selama masa tanam petani didampingi oleh penyuluh dari pihak PT Sadana. Petani Blora memang cukup berani untuk beralih dengan cepat, mereka berharap hasilnya bagus dan sesuai dengan ekspektasinya, yaitu harga yang tinggi dan menguntungkan ,
Panen tembakau juga menyerap tenaga
yang cukup besar secara ekonomi.
untuk pertumbuhan ekonomi daerah, pemerintah perlu melakukan pengawalan kepada petani kita. Sementara itu, Kades Jetakwanger, Kecamatan Ngawen, mengungkapkan pengalamannya, bermitra dengan PT Sadana," Saya sudah lima tahun bermitra, seluruh hasil panen Kita dibeli, dengan harga yang menguntungkan petani, hingga 50%, pucuk daun teratas 5 lembar harganya sangat tinggi, karena Adapun kualitasnya adalah P1,P2,C1, C2,B1,B2, BSP( kualitas super) dengan klasifikasi, Daun bawah Rp. 5000 - 15.000, petik daun kedua Rp.15.000-20.000, Petik daun ketiga Rp. 20.000 - 27.000, petik daun paling atas, Rp. 35.000- 40.000 per kilogram kering,  panennya per hektar mencapai 2 ton, di Desa kami sudah menanam dan bermitra hingga 16 hektar, sedangkan yang untuk lokalan, ada 10 hektar, untuk wilayah Ngawen, ada juga dari petani dari Desa Sumberejo, untuk petani pemula antara lain Sendangmulyo, Bogowanti, Bradag, Semawur, Berbak, Bergolo, Bandungrojo," paparnya.(Rome)



Posting Komentar

0 Komentar