IKLAN


 

Pemkab Blora Belum Memiliki Peta Jalan Agro Industri

Diskusi Terbatas JMSI Jateng Korwil Blora untuk membuka peta jalan agro industri Blora 2026 - 2030

"Asisten 2 Sekretariat Daerah Kabupaten Blora, Dasiran mengakui banyaknya investor yang enggan masuk Blora, karena kurang nyaman alias sumuk, pihaknya mengajak seluruh elemen bersinergi ciptakan kondusifitas, agar investasi bisa masuk, termasuk di bidang agro industri"

Foto bersama para narasumber, peserta dan Anggota JMSI Jateng Korwil Blora

Diskusi Terbatas JMSI
BLORA, ME - Para Pengusaha media internet atau siber yang tergabung dalam Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Tengah Wilayah Blora, menggelar Diskusi Terbatas dengan mengambil thema Peta Jalan Agro Industri Kabupaten Blora tahun 2026 - 2030, bertempat di Gedung Pertemuan Sekretariat Daerah Kabupaten Blora, pada hari ini, Rabu (19/11/2025).

Diskusi terbatas tersebut menghadirkan narasumber dari Bupati Blora, Arief Rohman, yang diwakili oleh Asisten 2 Sekretaris Daerah, Dasiran, Kepala Dinas Pangan, Pertanian Peternakan dan Perikanan Blora, Ngaliman, Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah, Abdullah Aminuddin dari PKB, dan Kompol Pujiyono, Kabag SDM Polres Blora mewakili Kapolres Blora.

Turut hadir, Ketua JMSI Jawa Tengah, Agus Sunarko yang akrab dipanggil Agsun, beserta jajaran Pengurusnya, dari Kodim 0721/Blora hadir, Mayor Surana, Kabag Humas Polres Blora, AKP Imam, Administratur Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KKPH) Perum Perhutani Blora, Cepu dan Randublatung.

Dari jajaran Kepala Desa, hadir para Ketua Praja APDESI dari Kedungtuban, Agung Heri Susanto, Perwakilan Ketua Praja Kecamatan Tunjungan, Yasir, Praja Kecamatan Blora, Sugito, Praja Kecamatan Bogorejo, Suparman, Praja Kecamatan Ngawen dan Kunduran, selain itu, turut berpartisipasi hadir Ketua HKTI Blora, Maulana Kusnanto dan para pegiat Lembaga Swadaya Masyrakat.

           Agus Sunarko, Ketua JMSI Jateng

Peran Strategis JMSI
Ketua Panitia Penyelenggara Diskusi Terbatas, yang juga Koordinator JMSI Jateng Wilayah Blora Bambang Sartono, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya media pers yang tergabung dalam JMSI, untuk turut mengambil peran penting  membantu Pemerintah dan masyarakat  Kabupaten Blora.

"Melalui kegiatan diskusi terbatas ini, kami dari media pers yang tergabung Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Tengah  wilayah Blora, ingin memberikan sumbangan pemikiran, ide yang kritis tidak hanya melalui tulisan atau karya jurnalistik, tapi juga siap menjadi jembatan komunikasi yang baik antara stake holder dan para pelaku bisnis industri, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.

Di saat yang sama, Ketua JMSI Jateng, Agus Sunarko turut menyampaikan apresiasinya atas digelarnya Diskusi Terbatas, yang mana disebutnya sebagai upaya para pelaku usaha media pers untuk membantu dan membangun komunikasi dan koordinasi yang baik antara Pemerintah dan pelaku bisnis di bidang agro industri.

"Diskusi terbatas Ini adalah bentuk komunikasi dan koordinasi yang baik antara para pengusaha media di Blora untuk membantu Pemerintah, serta bisa menjadi katalisator dengan para investor atau pelaku industri, kami sangat mendukung peran aktif ini, menggelar diskusi - diskusi yang berbobot sekaligus akademis, yang selanjutnya bisa menghasilkan rekomendasi untuk diambil kebijakan oleh Pemerintah, sehingga sinertigas bisa terus terbangun," ungkapnya.

Susun  Peta Jalan 
Saat pemaparan materi, Asisten 2 Setda Kabupaten Blora, Dasiran yang hadir mewakili Bupati Blora, Arief Rohman yang sedianya diminta untuk menjadi Pembicara Kunci, namun karena ada undangan Kementerian Imipas, dirinya menghadirkan Asisten 2 yang menyampaikan kondisi investasi yang sulit untuk masuk ke Blora.

"Terus terang banyak investor yang ingin masuk untuk membuka usaha atau industri di Blora, namun selalu tidak jadi, mundur karena  berbagai hal atau alasan, mereka merasa tidak nyaman alias sumuk (kepanasan), terkait dengan peta jalan agro industri Kabupaten Blora ini, terus terang belum disusun, oleh karena itu kami mengapresiasi ide gagasan diskusi ini, untuk menjadi masukan kepada Pemerintahan kami, mari bersama - sama kita bersinergi," ungkapnya.

Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora, Ngaliman juga memaparkan potensi agro industri yang dapat dibangun di Blora, dengan basis potensi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang ada di Blora, selain itu juga menyampaikan program wana tani untuk nembangun agro industri di lahan - lahan hutan, yang mana memiliki luas 92.000 hektar di seluruh Kabupaten Blora.

"Sektor pertanian, perkebunan, peternakan masih menjadi andalan di Blora, karena memiliki lahan yang luas, termasuk di lahan hutan, Blora adalah penghasil jagung terbesar kedua se Jateng, penghasil padi nomor enam dan penyangga pangan nasional, di peternakan populasi sapi Blora terbesar se Jawa Tengah, sehingga butuh industri hilirisasi yang lebih meningkatkan harga jual," papar Kepala DP4 Blora, Ngaliman.

Tingkatkan Nilai Tambah
Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah dari PKB, Abdullah Aminuddin juga memaparkan bagaimana menyusun peta jalan dari tahun 2026 - 2029, sebagai Legislator yang berbasis dari Pengusaha  Perdaganan Retail, meskipun baru pertama kali menyusun materi pemaparannya, dirinya mampu memaparkan dengan sistematis, terstruktur dan terukur.

"Saya baru pertama kali ini, menyusun materi karena thema yang diangkat ini termasuk strategis, maka saya harus bisa membuat dan memaparkan, peta jalan ini harus disusun dan dilaksanakan tahapannya mulai dari tahun 2026 - 2029, untuk tahun pertama adalah pendataan potensi, hilirisasi dan peningkatan kelas UMKM, investasi dan rantai pasok, membangun branding dan ekspansi pasar, jadi untuk meningkatkan perekomomian, Blora harus melakukan hilirisasi untuk menaikkan nilai tambah, jadi tidak sebagai barang mentah, kita proses barang jadinya langsung ke pasar" ujar Amin Galaksi panggilan akrabnya.

Peran Polri dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan turut disampaikan oleh Kompol Pujiyono, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polres Blora yang hadir mewakili Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, dalam Diskusi Terbatas yang digelar oleh JMSI Jateng Wilayah Blora itu. Dirinya memaparkan beberapa dasar hukum terkait tugas pokok dan fungsinya dalam mewujudkan program ketahanan pangan nasional tersebut

"Jajaran Kepolisian Republik Indonesia juga mendapatkan tugas untuk mensukseskan program ketahanan pangan dan swasembada pangan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo, untuk keperluan itu, kita juga membuka rekrutmen para Sarjana Pertanian untuk masuk dalam Bintara Kompetensi Khusus yang disingkat Binkomsus untuk membantu pelaksanaan program tersebut," ujarnya. (Rome)


Posting Komentar

0 Komentar