IKLAN


 

Dua Setengah Jam Bersama Pak BS, Tetap Bangun Optimisme Media Cetak

Pak BS ngopi bareng para wartawan media yang meliput di Blora 

"Jurnalis senior Bambang Sadono mengajak para wartawan untuk tetap optimis menjalankan profesinya dengan baik, berdedikasi tinggi dan bertanggungjawab karya tulisannya untuk kepentingan publik" 

Sambil menyeruput wedang hola - hola Pak BS memberikan pesan untuk tetap optimis menjalankan bisnis media 

Ajak Ngopi Bareng
BLORA, ME - Di tengah kondisi perekonomian bangsa yang masih lesu ini, Bambang Sadono, Begawan Jurnalis yang juga mantan Anggota DPR dan DPD RI, yang asli dari Dukuh Jambangan, Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan ini, saat pulang kampung, untuk memenuhi undangan hajat handai taulannya di Blora, mengundang teman - teman wartawan Blora untuk ngobrol di warung angkringan.

"Di mana warung angkringan yang suasananya enak dan santai untuk ngobrol - ngobrol ya sambil ngopi - ngopi," tulisnya di Whatsapp Grup Sudut Blora.

Singkat cerita, warung angkringan di atas trotoar jalan Sumodarsono, milik Mas Juki menjadi pilihan. Sekitar jam 8.30 malam tadi (Jumat, 5/9/2025) Pak Bambang Sadono yang akrab disapa BS datang ke lokasi, hanya ditemani Pak Jati, Asisten pribadinya. Saat itu yang hadir memenuhi undangan ngopi ada 4 orang, Lilik Yuliantoro, Tutur Pedia.com, Arya dari Kompas.com, Subhan dari Koran Lingkar Jateng, dan saya, Roy Kurniadi dari majalah Monitor Ekonomi.

Cerita Perjalanan Karier
Pak BS, memulai obrolan dengan menanyakan kabar masing - masing dari kami, mulai dari kondisi media tempat bekerja dan suka dukanya, teritama kepada Lilik, yang sempat jadi korban kerusuhan Pati beberapa waktu lalu. Dilanjutkan dengan cerita perjalanan kariernya Pak BS, saat menjadi Pemimpin Redaksi Koran Harian terbesar di Jawa Tengah, Suara Merdeka, hingga menjadi politisi Partai Golkar, yang membawanya menjadi Anggota DPRD Jawa Tengah, Anggota DPR RI dan Anggota DPD RI.

"Saya memang dari awal tidak ingin menjadi Pegawai Negeri, karena keuangannya terbatas, sejak kuliah saya terjun di dunia jurnalistik, di Koran Harian Suara Merdeka kemudian memegang Suara Karya, milik Partai Golkar, saat menjadi anggota DPR RI ikut mengkonsep Undang - Undang Pers, justru itulah kesalahan saya, kalau melihat fenomena saat ini, gara - gara itu peran kunci Pemimpin Redaksi menjadi kurang diperhatikan, semua bisa berlindung di Undang - Undang Pers," ungkap mantan Calon Gubernur Jawa Tengah ini.

Namun meskipun masih bergelut di dunia politik, panggilan jiwa dan hatinya masih berpusar di dunia jurnalistik, mantan Calon Gubernur Jawa Tengah ini, kini sibuk menerbitkan beberapa majalah bulanan dan buku yang berskala nasional, yaitu Majalah Politik Indonesia dan Ekonomi Indonesia, serta mengelola platform digitalnya, termasuk  podcast, yang diawali saat pandemik covid 19 melanda dunia, termasuk Indonesia.

"Saat covid 19, kita kan nggak bisa apa - apa nih, akhirnya membuat konten youtube yang berisi wawancara dengan seluruh tokoh - tokoh nasional, pejabat Kementerian, para Komut dan Dirut BUMN, Gubernur, Bupati dan Walikota se Indonesia, yang sebelumnya kita nggak pernah ketemu, dengan platform digital itu bisa kita wawancarai, namun keberhasilannya hanya 5% dari sisi pendapatan, jadi lebih besar kalau kita bikin cetak, akhirnya saya terbitkan majalah dan buku - buku, jadi kita harus optimis bahwa masa depan media cetak masih menjanjikan untuk dijalankan," paparnya.

Sorotan Bambang Sadono
Semakin malam, obrolan menjadi semakin panas, Bambang Sadono turut menyoroti beberapa kebijakan Pemerintah Daerah, termasuk Kabupaten Blora, dirinya menyoroti mangkraknya beberapa aset daerah, yang strategis termasuk lahan eks pasar Induk Blora dan Lapangan Golf, yang hingga hari ini tidak jelas peruntukannya, sehingga merugikan keuangan daerah dari sisi pendapatan asli daerah.

"Yang saya sayangkan itu, aset daerah lahan eks pasar Induk Blora, dulu itu dipindah peruntukannya untuk apa, jadi apa alasannya harus pindah, jadi perencanaannya tidak matang, apakah dulu pernah ada investor yang mau makai tapi tidak jadi, atau memang belum ada, nah ini yang harus dikejar oleh wartawan Blora, untuk membela kepentingan publik, termasuk lahan eks lapangan golf itu kan juga puluhan tahun gak dipakai, harusnya bisa dioptimalkan," tandas BS.

Kebakaran sumur minyak ilegal Gandu juga tidak lupa menjadi perhatiannya, kenapa bisa terjadi pengeboran sumur minyak ilegal, dirinya kembali mendorong para insan pers di Blora, berani dan aktif memberitakan pengelolaan sumber daya alam yang merugikan masyarakat Blora sendiri. Menurutnya, wartawan punya peran yang strategis untuk mengawasi dan mengawal pemerintahan.

Soal Tunjangan Dewan
Menanggapi isu demonstrasi besar - besaran yang memprotes anggaran tunjangan pimpinan dan anggota DPR RI, dan tuntutan  untuk membubarkan lembaga legislatif itu, Pak BS yang juga mantan Anggota DPR/MPR dan DPD RI, mengungkapkan tidak mungkin DPR bisa dibubarkan, dan anggaran tunjangan legislatif menurutnya masih terbilang kecil, hanya saja dirinya mengakui ada cara komunikasi buruk dan tidak pantas yang diucapkan oleh Anggota DPR RI yang memicu kemarahan publik.

"Sebenarnya anggaran tunjangan untuk pimpinan dan anggota DPR RI itu terbilang kecil, jika dibandingkan dengan eksekutif, kenapa hanya legislatif saja yang disoroti, eksekutif juga lebih besar anggarannya, tapi memang cara mereka membuat statement komunikasinya tidak bagus, sehingga rakyat marah, ini soal kematangan politik, mereka para artis yang baru masuk politik, jadi ini harus menjadi pelajaran untuk parpol, pentingnya mencari politikus yang bagus cara komunikasinya," ungkap mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah ini.

Tak terasa sudah dua setengah jam, obrolan kita dengan Bambang Sadono, politisi senior yang meniti karier berangkat dari jurnalistik sejak mahasiswa, dirinya berpesan agar menjalankan tugas jurnalistik dengan memegang prinsip dan dedikasi yang tinggi, untuk membela kepentingan publik. Sebelum berpamitan, kami diberikan buku yang berjudul 100 Perguruan Tinggi Akreditasi Unggul dan dua majalah yang diterbitkan olehnya, tidak lupa memberikan sebagian rejekinya untuk belanja kebutuhan kopi. Sambil berjanji akan terus menjalin komunikasi dengan wartawan Blora. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar