Audiensi Kelompok Penambang Sumur Tua Kedinding Putra Mataram dengan para Direksi BPE terkait kinerja KSO Kvell Energy.
Audiensi Putra Mataram
BLORA, ME - Ketidakjelasan kinerja KVell energi yang mendapat konsesi pengelolaan 4 Lapangan Migas di Blora Selatan dipertanyakan oleh Kelompok Penambang Sumur Tua Kedinding Putra Mataram, mereka mendatangi Kantor Badan Usaha Milik Daerah yang mengelola tambang minyak sumur tua yaitu PT Blora Patra Energi.
Ahmad Fadholi, Juru Bicara Putra Mataram mengungkapkan keprihatinannya atas lambatnya pengelolaan tambang migas di wilayah Lapangan Kedinding, yang terletak di Desa Ngraho dan Desa Kalen, Kecamatan Kedungtuban. Padahal berkali - kali terjadi flowing dan penambangan ilegal di beberapa titik sumur di wilayah tersebut.
"Kedatangan kami ke BPE ini adalah mempertanyakan kinerja dari KVell dan anak perusahaannya KBE, kapan akan digarap itu Lapangan Kedinding, ini sudah hampir 3 tahun lho, apa nggak ada batas waktunya untuk menunjukkan kinerja di Lapangan Kedinding, padahal potensi Lapangan Kedinding besar lho," ungkap Fadholi.
Akan Panggil KVell
Dalam audiensi tersebut, hadir Direktur Utama BPE, Giri Nur Baskoro yang didampingi Direktur Operasional, Prima dan Direktur PT Blora Sarana Sejahtera Sri Wahyuningsih, menerima empat perwakilan dari Putra Mataram untuk beraudiensi terkait kinerja Kvell Energi dan anak perusahaannya PT KVell Blora Energi (KBE) yang mana merupakan perusahaan kolaborasi antara KVell Energi dan PT BPE.
Direktur Utama BPE, Giri Nur Baskoro mengakui bahwa hingga saat ini baik KVell maupun KBE belum melakukan kegiatan di Lapangan Kedinding sejak penandatanganan kontrak dengan Pertamina EP, dan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi dari KVell Energi maupun KBE.
"Kami sampaikan terima kasih atas informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh Putra Mataram terkait pengelolaan Lapangan Kedinding, yang memang saat ini belum digarap di Lapangan tersebut, kami akan panggil pihak KVell Energi dan KBE untuk menjelaskan hal tersebut, ada kendala apa kok belum dikerjakan sampai saat ini," ujar Giri Nur Baskoro, Dirut BPE.
Terkait Sumur Tua
Di saat yang sama, Nofendi, pembicara kedua dari Putra Mataram meminta agar BPE bisa menjembatani dengan KVell untuk mengelola sumur tua yang terdapat di Lapangan Kedinding, bahkan dirinya mengungkap adanya produksi sumur tua yang bisa diambil minyaknya dengan mudah dan dalam jumlah yang besar, namun dirinya menolak memberitahukan posisi sumur tersebut.
"Pokoknya kami siap menghasilkan 10 tangki minyak mentah per hari dari beberapa sumur tua di Kedinding, dan kami siap setor PAD untuk Kabupaten Blora, sangat disayangkan bila KVell tidak mau menggandeng kami, kami berharap BPE bisa menjembatani kami," tandas Novendi.
Beberapa carut marut kinerja KVell dan KBE juga diungkapkan oleh Fadholi, diantaranya adalah adanya upaya pembenturan antar kelompok penambang Putra Mataram dengan Paguyuban Penambang dari Desa Ngraho, yang dikhawatirkan bisa menimbulkan konflik sosial di sana.
"Kami minta BPE bisa bijaksana jangan sampai ada adu domba antara warga Blora sendiri, tolong sampaikan kepada KVell kita harus duduk bareng, bermusyawarah untuk bagaimana baiknya untuk mengelola sumur tua kedinding agar bermanfaat bagi semua, dan demi meningkatkan PAD Blora dari sektor migas, jadi kinerja BPE pun harus diperbaiki," tandas Fadholi. (Rome)
0 Komentar