IKLAN




 

Waduh, Unnes Tolak Kerjasama Ujian Perades Di Blora

Para peserta seleksi calon Perangkat Desa sedang menunggu ujian komputer sesi kedua di SMK N 1 Blora, untuk formasi Desa se Kecamatan Blora Kota

"Di akhir tahapan ujian komputer untuk ribuan calon Perangkat Desa, pihak Unnes yang akan digandeng untuk ujian CAT menolak surat permohonan kerjasama yang diajukan oleh Koordinator Pelaksana Pengisian Perangkat Desa"

Surat Penolakan Unnes
BLORA, ME - Menjelang pelaksanaan ujian Computer Assistance Test (CAT), secara mendadak pihak Rektorat Universitas Negeri Semarang (Unnes) per tanggal 13 Desember 2021, menolak surat permohonan yang diajukan oleh Bambang Anto Wibowo, SH, MH, yang sesuai surat dari Unnes disebut sebagai Koordinator Pelaksana Pengisian Perangkat Kabupaten Blora.

Dengan 5 point penjelasan, pihak Unnes menolak surat permohonan kerjasama untuk pelaksanaan ujian CAT Perangkat Desa di Blora, yang diajukan oleh Bambang Anto Wibowo, pada tanggal 18 November 2021, namun anehnya surat itu baru dimunculkan, dan beredar saat akhir ujian komputer untuk calon Perangkat Desa.

Saat dikonfirmasi oleh Monitor Ekonomi, Bambang Anto, yang menolak disebut sebagai Koordinator Pelaksana Pengisian Perangkat Desa Kabupaten Blora, membenarkan adanya surat penolakan dari Unnes tersebut.

"Sebenarnya saya hanya fasilitator, bukan koordinator, jadi di Blora ada dua fasilitator untuk membantu pelaksanaan seleksi Perangkat Desa di Blora, yaitu saya dan Budi Utomo (Budi Rembang), untuk surat pengajuan kerjasama saya ditolak, karena alasan sesuai tertera di surat tersebut, ya kita harus segera mencari penggantinya, yaitu IAIN Pekalongan yang ini, sedang dalam proses PKS, antara pihak Kampusnya dengan para Ketua Panitia Desa," ungkapnya.

Ketua Panitia Seleksi Perades, sedang menandatangani surat permohonan kerjasama pelaksanaan ujian Perades

Biaya Pihak Ketiga
Bambang Anto, juga merinci biaya kerjasama tersebut dengan merujuk Peraturan Bupati Nomor 76 Tahun 2021, sebagai dasar untuk pembiayaan kerjasama, antara Pemerintah Desa dengan pihak ketiga, adalah untuk masing - masing kegiatan ujian, yaitu ujian Komputer dan Ujian CAT.

"Ujian komputer biayanya adalah Rp. 2 Juta per Desa, kemudian untuk ujian CATnya adalah Rp. 1,5 Juta per formasi, itu sesuai dengan Perbupnya," ungkapnya kembali.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Joko Handoyo, dari Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu, yang menjadi pelaksana ujian komputer untuk beberapa Kecamatan.

"Demi pengabdian kepada masyarakat, untuk mensukseskan seleksi Perangkat Desa tahun ini, biayanya Rp. 2 Juta per Desa, sesuai Perbup," ujar Joko Handoyo.

Permohonan Baru Panitia
Sementara itu, di Kecamatan Tunjungan beberapa Ketua Panitia Seleksi Perades telah menandatangani surat permohonan kerjasama untuk pelaksanaan ujian tertulis dengan sistem CAT kepada pihak Rektor IAIN Pekalongan, untuk menggantikan Unnes.

Salah seorang Ketua Panitia dari Desa Sukorejo, Bunari mengungkapkan bahwa pihaknya, telah menandatangani surat permohonan dan perjanjian kerjasama tersebut di Kantor Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora.

"Untuk mengganti pihak ketiga, kami meminta bantuan IAIN Pekalongan, untuk melaksanakan ujian CAT, dan semoga bisa dilaksanakan di tempat yang tidak jauh, di Semarang saja," ungkapnya.

Di saat yang sama, Kasi Pemerintahan Kecamatan Tunjungan, Sumarno mewakili Camat Tunjungan, menjelaskan kemungkinan pelaksanaan diundur antara tanggal 26 - 29 Desember 2021 nanti, untuk melengkapi proses administrasi permohonan kerjasama tersebut di atas.

                    Sugiyarto, SH, MH

Tunda Proses Ujian
Sementara itu, Praktisi Hukum di Blora, Sugiyarto, SH, MH, berpendapat terkait ujian seleksi Perangkat Desa yang akan diselenggarakan di Blora, menyarankan para stakeholder untuk dievaluasi lebih dahulu terkait regulasinya, dan sebaiknya ditunda prosesnya.

"Sehubungan dengan kekisruhan Ujian Perangkat di beberapa Desa, dan ketidakjelasan MOU antara Panitia dengan pihak ketiga, maka lebih baik dievaluasi terlebih dahulu, terkait regulasinya, karena kalo tidak dihentikan, akan berdampak buruk ke depannya, lebih baik dilakukan secara mandiri," tandasnya. (Rome)


Posting Komentar

0 Komentar