IKLAN




 

Harga Terus Merosot, Petani Singkong di Blora Terancam Merugi

 


BLORA,ME- Sejumlah petani singkong di wilayah Kabupaten Blora Jawa tengah, kini dibuat sedih dengan anjloknya harga singkong yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir.

 

Dimana harga singkong yang pada bulan lalu masih bisa dijual dengan kisaran harga Rp 2.000,- per kilo gram, sekarang tiba-tiba malah menurun drastis hingga kisaran Rp 700,- per kg.

 

Penurunan harga ini, tentu membuat para petani singkong menjadi was-was, sebab apabila harga singkong atau ubi kayu itu terus menurun, maka pada musim panen kali ini, mereka pasti bakal mengalami kerugian.

 

Seperti diungkapkan Selamet, petani singkong asal Desa Tempellemahbang,  kecamatan Jepon Kabupaten Blora, Selasa (22/9/2020).

 

Menurut Selamet, saat ini di daerahnya memang sedang musim panen singkong. Namun musim panen kali ini, tentu sangat berbeda karena tidak akan segembira pada saat menghadapi musim panen singkong tahun lalu.

 

“Kami semua kan sangat menantikan sekali hasil panen ini. Namun kalau harganya anjlok seperti sekarang, jangankan dapat untung, buat modal penanaman kembali juga mungkin tidak akan cukup. Makanya mau memanennya juga males,” kata Selamet.

 

Dijelaskan Selamet, tanaman singkong miliknya yang siap panen  diperkirakan seluas 40 hektar. Jika harga jual singkong itu normal, pasti dia akan mendapat keuntungan yang lumayan besar untuk membantu pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari di masa pandemi ini.

 

Namun bila harganya terus menurun di bawah Rp 1.000,- per kg, maka jangankan dapat untung, untuk pemenuhan biaya penanaman singkongnya juga masih kurang.

 

Keluhan yang sama, diungkapkan pula oleh Farid, Pengusaha Gaplek asal Desa Bogorejo, Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora. “Dalam kondisi seperti sekarang, ekonomi dirasakan sedang serba sulit, sementara kebutuhan malah terus meningkat. Harga gaplek sendiri di tingkat pabrikan hanya laku kisaran 2.500/ kg, untuk biaya tenaga saja dirasa tidak cukup,” katanya.

 


 Untuk menghindari kerugiaan yang banyak,  Farid saat ini memilih untuk menyimpan gaplek singkongnya dan menunggu harga mulai stabil. Farid yang juga merupakan Kepala Desa Bogorejo berharap, harga singkong akan segera kembali naik , agar bisa mendapatkan keuntungan dan para petani juga merasa senang.

 

“Harapan kami, mudah-mudahan besok atau lusa harga singkong ini dapat kembali naik, supaya kami bisa mendapatkan untung dan petani juga ikut senang,” ujarnya. (Rome/Ag)

Posting Komentar

0 Komentar