IKLAN




 

Guru Agama Sulap Lahan Tidur Jadi Taman Bunga Bloemencorso

Taman bunga dari pemanfaatan lahan tidur
Garap lahan tidur
Sukoharjo.Memanfaatkan tanah kosong yang sudah tidak terpakai selama kurang lebih 3 tahun Edo Warta Basuki yang juga merupakan seorang guru agama katolik SMA N 7 Surakarta beserta istri akhirnya membuat Taman Bunga Bloemencorso didaerah Kampung Jiwan RT 02/ RW 06 Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo. Edo Warta Basuki melakukan pengolahan tanah sejak Januari 2019, kemudian ditanami bunga pada bulan Februari lalu dibuka oleh kepala desa Ngemplak pada tanggal 1 Mei 2019.  Nama taman bunga ini sendiri diambil dari Bahasa Belanda, Bloemencorso yang berarti festival bunga. 

Pasangan suami istri yang kreatif dan inovatif
4 Jenis Bunga
Ada 4 macam jenis bunga yang ditanami di Taman Bunga Bloemencorso ini yaitu bunga matahari, celosia, kertas, dan marigold. Dimana menempati lahan dengan luas sekitar 2150 meter yang dibagi ke dalam beberapa tempat. Sedangkan untuk pembibitannya sendiri diambil dari Mandan, Sukoharjo dan sebagian biji dari impor melalui internet.
 “Rencananya ini ke depan akan kami buat kolam pemancingan. Kemudian juga akan kami manfaatkan sebagai tempat edukasi anak-anak. Mungkin tahun depan kami punya rejeki akan kami buat joglo untuk edukasi anak-anak. Supaya anak-anak mengenal tanaman dan mencintai tanaman. Karena saat ini sudah dibilang pemanasan global maka dari itu perlu sekali adanya tanaman atau tempat-tempat tertentu supaya bisa indah di pandang mata,” jelas Edo Warta Basuki.

Kelola secara mandiri
Pengelolaan taman bunga ini dilakukan secara mandiri oleh Edo beserta dengan istri. Untuk perawatannya sendiri dilakukan perawatan seperti pada umumnya yaitu pemupukan, penanggulangan hama dan penyakit dengan obat kimia serangga. Sedangkan untuk pengairan dilakukan setiap 4 hari sekali.
 Hanya saja yang menjadi persoalannya disini adalah tanaman ini hanya bertahan kurang lebih 5-6 bulan. Jadi ada beberapa bunga yang layu kalau sudah melewati masa selama 6 bulan. Maka dari itu Edo sudah menyiapkan pengganti tanaman bunga yang baru sebagai pengganti bunga yang kering supaya nanti pengunjung tidak kecewa.

Wisata Taman Bunga
Kedepan Edo berharap taman bunga Bloemencorso, yang menghabiskan investasi sebesar Rp. 15.000.000,- ini tidak hanya sebagai percontohan tetapi juga dapat sebagai semacam dorongan untuk masyarakat yang lain agar bisa memanfaatkan lahan-lahan yang kosong untuk bisa dijadikan tempat wisata bunga yang potensial secara ekonomi.
Taman bunga Bloemencorso buka setiap hari pada pukul 08.30-18.00. Meskipun baru saja dibuka pada tanggal 5 Mei 2019 yang lalu, animo pengunjung sudah tinggi. Rata - rata pengunjung mencapai 100 orang per hari. Untuk tiket masuknya pengunjung cukup membayar Rp 5.000 saja. Bebas menikmati keindahan taman bunga dan berselfi ria,di taman ini jg di sediakan caping atau topi ,serta beberapa gazebo sebagai penunjang untuk berfoto ria.
(Nugie/ME)

Posting Komentar

0 Komentar