IKLAN




 

Petani Tembakau Sumber Minta Jalan Diperbaiki

Irwan Pengusaha Tembakau desa Sumber
Komoditas Tembakau Menguntungkan 
Blora-ME, Meluasnya areal tanam komoditas tembakau di Blora memang sudah menjadi primadona bagi masyarakat perdesaan.Perubahan mind set, yaitu mengandalkan sawahnya untuk pertanian pangan, kini berubah. Di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan yang terkenal sebagai lumbung pangan nomor tiga se Jawa Tengah, bisa jadi akan tinggal kenangan. Para petani kini lebih tertarik menanam komoditas non pangan,yaitu tembakau. Irwan, warga dukuh Jompong, Desa Sumber, Kecamatan Kradenan contohnya, pria ini sukses dalam mengembangkan tembakaunya, sekitar 30 hektar lahannya, yang tersebar di 68 lahan di desa tersebut, mampu menghasilkan 70 ton tembakau siap jual, dalam sekali panen. Dan uniknya, pemasarannya tidak bermitra dengan perusahaan pengepul, seperti umumnya petani tembakau di Blora.

"Saya menjualnya pada para tengkulak dari Klaten dan Probolinggo, langsung bayar ditempat dengan harga Rp. 23.000,- sampai Rp. 25.000,- per kilogramnya dalam keadaan sudah kering,kalau masih basah hanya Rp. 2500 per kilogramnya" paparnya.

Usai mengecek pekerjanya mengangkut tembakau dengan sepeda motor, untuk dikirim ke gudang pengeringan yaitu oven tembakau yang terbuat dari plastik, tampak beberapa karyawannya menunggu tempat oven tembakau itu.

"Jumlah karyawan saya 20 orang untuk memproses hasil panen tembakau ini, dengan upah Rp. 50.000 per hari per orang, dan mereka masih dapat tambahan lemburan, komoditas ini sekali panen bisa menghasilkan Rp. 200 juta - 300 juta, cash bayar ditempat, tidak ada grider - grider yang bisa permainkan harga, makanya banyak petani sini menanam tembakau," tambahnya.

Perbaikan Infrastruktur Jalan Saat dikonfirmasi terkait harapannya kepada pemerintah Kabupaten Blora, infrastruktur jalan yang paling diutamakan, yaitu jalan antar desa Sumber, Kecamatan Kradenan menuju desa Sumberjo, Kecamatan Randublatung,statusnya adalah jalan antar desa dan antar kecamatan, yang menurut statusnya, kewenangan untuk memperbaikinya adalah Pemerintah Kabupaten Blora, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blora.

"Jalan kami sudah rusak berat, tolonglah segera diperbaiki , siapapun yang berwenang, kami sebagai warga desa sangat kesusahan dengan kondisi jalan seperti itu, kami hanya petani, kami tidak tahu ini tanggungjawab siapa, apakah desa, kecamatan atau kabupaten, banyak anak - anak kami yang terkena ispa, akibat dari debu jalan yang sudah tidak beraspal lagi, bentar lagi hujan, jalan kami berubah jadi jalan lumpur, dan banyak lubang yang dalam, bagaimana ini perhatiannya, Sumber ada Pertamina Gas Jawa kok jalannya hancur dibiarkan saja, tolong mas sampaikan" tandasnya.

Harapan yang lain adalah meminta pemerintah memfasilitasi untuk membentuk wadah yaitu organisasi atau asosiasi petani tembakau di Blora. Untuk mencegah timbulnya praktek - praktek curang dalam berbisnis tembakau dan praktek monopoli, jadi diharap pemerintah ikut mengawalnya.
"Saya berharap pemerintah membuat wadah untuk kami para petani tembakau, atau koperasi untuk melindungi kami, biar kami tidak dibodohi dan tidak ada yang monopoli" ungkapnya. (rome)

Posting Komentar

0 Komentar